Friday, November 27, 2015

Teknologi Terbaru 'Tembus Pandang' Melihat Gerak Orang di Balik Dinding dengan Gelombang Radio


Gelombang radio telah dimanfaatkan ilmuwan MIT atau Massachusetts Institute of Technology  dengan temuan keren di bidang teknologi, teknologi terbaru 'tembus pandang' melihat gerak orang di balik dinding. Sebuah teknologi terbaru yang mampu melihat gerakan yang ada dibalik dinding telah lahir. Peneliti mengatakan bahwa teknologi 'X-Ray Visions' yang dapat melacak gerakan orang yang berada dibalik dinding menggunakan sinyal radio bisa menjadi teknologi masa depan dari smart homes (rumah pintar), game dan perawatan kesehatan.

Cara kerja teknologi terbaru 'tembus pandang' ini seperti apa? Sebuah sistem baru ini dibangun oleh para ilmuwan komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan memancarkan gelombang radio. Gelombang radio yang dipancarkan ini kemudian memantul ketika mengenai tubuh manusia yang ada di balik dinding. Sebuah alat penerima (receiver) kemudian menerima hasil pantulan (refleksi). Kemudian, hasil refleksi diproses dengan algoritma komputer untuk memetakan gerakan orang secara real time.

Sistem yang dijuluki RF-Capture ini dapat mendeteksi gerakan orang yang ada dibalik dinding. 

Tidak seperti alat pelacak gerak lainnya, meskipun, sistem baru ini mengambil keuntungan dari fakta fisika bahwa gelombang radio dengan panjang gelombang yang pendek dapat berjalan menembus/melewati  dinding. Hal ini memungkinkan sistem, yang dijuluki RF-Capture, untuk mengidentifikasi 15 orang yang berbeda melalui dinding dengan akurasi hampir 90 persen, kata para peneliti. Sistem RF-Capture bahkan bisa melacak gerakan mereka ke dalam 0,8 inci (2 cm).

Para peneliti mengatakan teknologi ini bisa memiliki penerapan yang beragam seperti gesture-controlled gaming devices atau perangkat game yang dikendalikan isyarat yang menyaingi sistem Kinect Microsoft.

"Ini pada dasarnya memungkinkan Anda melihat melalui dinding," kata Fadel Adib, mahasiswa Ph.D. di MIT Computer Science dan Artificial Intelligence Lab dan penulis utama laporan baru yang menggambarkan sistem ini. Tim yang dipimpin oleh Dina Katabi, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer di MIT, telah mengembangkan teknologi pelacakan nirkabel selama beberapa tahun. Pada tahun 2013, para peneliti menggunakan sinyal Wi-Fi untuk mendeteksi manusia melalui dinding dan melacak arah gerakan mereka.

Sistem baru ini telah diperkenalkan pada konferensi SIGGRAPH Asia diselenggarakan dari 2-5 November 2015 di Jepang, menggunakan gelombang radio yang 1.000 kali lebih kuat daripada sinyal Wi-Fi. Adib mengatakan peningkatan dan perbaikan hardware dan software membuat RF-Capture menjadi alat yang jauh lebih kuat secara keseluruhan. "Ini [gelombang radio yang digunakan oleh RF-Capture] menghasilkan sinyal lebih lemah, tetapi kita dapat mengekstrak informasi jauh lebih banyak dari mereka karena mereka terstruktur secara khusus untuk membuat ini mungkin," kata Adib pada Live Science.

Untuk membuat sistem ini biayanya hanya $ 200 sampai $ 300, dan tim MIT sudah dalam proses penerapan teknologi terbaru 'tembus pandang' untuk aplikasi komersial pertama yaitu sebuah produk yang disebut Emerald yang dirancang untuk mendeteksi, memprediksi dan mencegah terjadinya jatuh di kalangan orang tua.
Sumber: livescience.com







No comments:

Post a Comment